04 Maret 2017


Turun tebing memerlukan tehnik guna menjaga keseimbangan badan dan turun dengan selamat tentunya. Tak mudah, tetapi juga tak terlalu sulit selama kita mau mengenalnya dan mau mempelajarinya disertai praktek yang relatif benar. Tehnik turun tebing ini di kenal di dunia panjat tebing dengan nama Rappeling. Tehnik ini di kategorikan sebagai tehnik yang sepenuhnya tergantung dari peralatan.

       Prinsip Rappeling

     - Menggunakan tali rappel sebagai jalur lintasan dan tempat bergantung.

    - Menggunakan gaya berat badan dan gaya tolak kaki pada tebing sebagai pendorong gerak turun.

    - Menggunakan salah satu tangan untuk keseimbangan dan tangan lainnya untuk mengatur kecepatan.

     Variasi tehnik Rappeling

     1. Body Rappel

     Menggunakan peralatan tali saja, yang dibelitkan sedemikian rupa pada badan. Pada teknik ini terjadi gesekan antara badan dengan tali sehingga bagian badan yang terkena gesekan akan terasa panas.

     2. Brakebar Rappel

     Menggunakan sling/tali tubuh, carabiner, tali, dan brakebar. Modifikasi lain dari brakebar adalah descender. Pemakaiannya hampir serupa, dimana gaya gesek diberikan pada descender atau brakebar.

     3. Sling Rappel

     Menggunakan sling / tali tubuh, carabiner, dan tali. Cara ini paling banyak dilakukan karena tidak memerlukan peralatan lain, dan dirasakan cukup aman. Jenis simpul yang digunakan adalah jenis Italian hitch.

     4. Arm Rappel / Hesti

     Menggunakan tali yang dibelitkan pada kedua tangan melewati bagian belakang badan. Dipergunakan untuk tebing yang tidak terlalu curam.

     Dalam rapelling, usahakan posisi badan selalu tegak lurus pada tebing, dan jangan terlalu cepat turun. Usahakan mengurangi sesedikit mungkin benturan badan pada tebing dan gesekan antara tubuh dengan tali. Sebelum memulai turun, hendaknya :

     1. Periksa dahulu anchornya.

     2. Pastikan bahwa tidak ada simpul pada tali yang dipergunakan.

     3. Sebelum sampai ke tepi tebing hendaknya tali sudah terpasang dan pastikan bahwa tali sampai ke bawah ( ke tanah ).

     4. Usahakan melakukan pengamatan sewaktu turun, ke atas dan ke bawah, sehingga apabila ada batu atau tanah jatuh kita dapat menghindarkannya, selain itu juga dapat melihat lintasan yang ada.

     5. Pastikan bahwa pakaian tidak akan tersangkut carabiner atau peralatan lainnya.

     Peralatan Pendakian

     1. Tali Pendakian

     Fungsi utamanya dalam pendakian adalah sebagai pengaman apabila jatuh.Dianjurkan jenis - jenis tali yang dipakai hendaknya yang telah diuji oleh UIAA, suatu badan yang menguji kekuatan peralatan - peralatan pendakian. Panjang tali dalam pendakian dianjurkan sekitar 50 meter, yang memungkinkan leader dan belayer masih dapat berkomunikasi. Umumnya diameter tali yang dipakai adalah 10 - 11 mm, tapi sekarang ada yang berkekuatan sama, yang berdiameter 9.8 mm.

 Ada dua macam tali pendakian yaitu :

     * Static Rope, tali pendakian yang kelentirannya mencapai 2-5 % fari berat maksimum yang diberikan. Sifatnya kaku, umumnya berwarna putih atau hijau. Tali static digunakan untuk rappelling.

    * Dynamic Rope, tali pendakian yang kelenturannya mencapai 5-15 % dari berat maksimum yang diberikan. Sifatnya lentur dan fleksibel. Biasanya berwarna mencolok ( merah, jingga, ungu ).

     2. Carabiner

     Adalah sebuah cincin yang berbentuk oval atau huruf D, dan mempunyai gate yang berfungsi seperni peniti. Ada 2 jenis carabiner :

     * Carabiner Screw Gate ( menggunakan kunci pengaman ).

    * Carabiner Non Screw Gate ( tanpa kunci pengaman )

     3. Sling

     Sling biasanya dibuat dari tabular webbing, terdiri dari beberapa tipe. Fungsi sling antara lain :

    - sebagai penghubung

    - membuat natural point, dengan memanfaatkan pohon atau lubang di tebing.

    - Mengurangi gaya gesek / memperpanjang point

    - Mengurangi gerakan ( yang menambah beban ) pada chock atau piton yang terpasang.

     4. Descender

     Sebuah alat berbentuk angka delapan. Fungsinya sebagai pembantu menahan gesekan, sehingga dapat membantu pengereman. Biasa digunakan untuk membelay atau rappelling.

     5. Ascender

     Berbentuk semacam catut yang dapat menggigit apabila diberi beban dan membuka bila dinaikkan. Fungsi utamanya sebagai alat Bantu untuk naik pada tali.

     6. Harnes / Tali Tubuh

     Alat pengaman yang dapat menahan atau mengikat badan. Ada dua jenis hernas :

     * Seat Harnes, menahan berat badan di pinggang dan paha.

    * Body Harnes, menahan berat badan di dada, pinggang, punggung, dan paha.

    Harnes ada yang dibuat dengan webbning atau tali, dan ada yang sudah langsung dirakit oleh pabrik.

     7. Sepatu

     Ada dua jenis sepatu yang digunakan dalam pemanjatan :

     * Sepatu yang lentur dan fleksibel. Bagian bawah terbuat dari karet yang kuat. Kelenturannya menolong untuk pijakan - pijakan di celah - celah.

    * Sepatu yang tidak lentur/kaku pada bagian bawahnya. Misalnya combat boot. Cocok digunakan pada tebing yang banyak tonjolannya atau tangga - tangga kecil. Gaya tumpuan dapat tertahan oleh bagian depan sepatu.

     8. Anchor ( Jangkar )

     Alat yang dapat dipakai sebagai penahan beban. Tali pendakian dimasukkan pada achor, sehingga pendaki dapat tertahan oleh anchor bila jatuh. Ada dua macam anchor, yaitu :

     * Natural Anchor, bias merupakan pohon besar, lubang - lubang di tebing, tonjolan-tonjolan batuan, dan sebagainya.

    * Artificial Anchor, anchor buatan yang ditempatkan dan diusahakan ada pada tebing oleh si pendaki. Contoh : chock, piton, bolt, dan lain - lain.

     Prosedur Pendakian

     Tahapan - tahapan dalam suatu pendakian hendaknya dimulai dari langkah - langkah sebagai berikut

     1. Mengamati lintasan dan memikirkan teknik yang akan dipakai.

     2. Menyiapkan perlengkapan yang diperlukan.

     3. a. Untuk leader, perlengkapan teknis diatur sedemikian rupa, agar mudah untuk diambil / memilih dan tidak mengganggu gerakan. Tugas leader adalah membuka lintasan yang akan dilalui oleh dirinya sendiri dan pendaki berikutnya.

  b. Untuk belayer, memasang anchor dan merapikan alat - alat ( tali yang akan dipakai ). Tugas belayer adalah membantu leader dalam pergerakan dan mengamankan leader bila jatug. Belayer harus selalu memperhatikan leader, baik aba-aba ataupun memperhatikan tali, jangan terlalu kencang dan jangan terlalu kendur.

       4. Bila belayer dan leader sudah siap memulai pendakian, segera memberi aba - aba pendakian.

      5. Bila leader telah sampai pada ketinggian 1 pitch ( tali habis ), ia harus memasang achor.

      6. Leader yang sudah memasang anchor di atas selanjutnya berfungsi sebagai belayer, untuk mengamankan pendaki berikutnya.




Sumber : Wanapala


0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda memberikan komentar tentang artikel kami. Kontribusi anda akan tertera di TESTIMONIAL Website kami. Salam dari Team Official & Operator www.survive-giezag.org

Total Pengunjung

Pengunjung Aktip 👨‍💻



Download Play Store & SCANING here

YouTube & Facebook

Kriteria Anda sukai dari surVive GIEZAG

Adventure Herbal Tradisi Pariwisata
Harga estimasi Website
• Rp 77.246.085 •
Diberdayakan oleh Blogger.
Silahkan rubah warna latar Web Kami sesuai keinginan Anda
MASUK ►►Wellcome to Sure my Live General Intelegency Zap Action Generation (SURVIVE GIEZAG) ~~ Extreme Adventure Service Team~~ Absolut Human Being ~~ Future Imagination Virtual Reality~~Team Penelusur tradisi, keindahan serta keunikan alam & kegiatan extreme

Testimonial ✍️

Makasih ya. Seru banget
Tina - Jakarta

Trims Kang Arief ❤️ You
Andini - Cimahi

Pantai Madasari indah, unik
Irgi - Medan

Outbond & Fun games nya Seru
Anis - Bandung

Thanks kang Sandi antar kami ke puncak Gn.Ciremai
David - Jakarta

Pantai Karapyak Pangandaran enjoy, seru banget
Shela - Bandung

Santirah Pangandaran SERU....
Sinta - Garut

Camping Ipukan Enjoy banget
Vina - Jakarta

Kampung Badud & Jembatan pelangi Pangandaran Unik
Indra - Tasikmalaya

Jojogan / Wonderhill Pangandaran punya Mantap
Pupung - Magelang

Pepedan Hill Indah & Mantap
Deni - Sumedang

Pantai Batuhiu mantap...
Shella - Semarang

Haturnuhun Kang Ali Gn.Salamet seru lho
Nadia - Bandung

Puas deh adventure disini,thanks lo!
Anita - Bandung

Mind managementnya mantap!
Tiara - Bandung

Gn.Semeru mantap, Thanks gan!
Matius Sinaga - Lampung

Gn.Ciremai seru banget
Ridwan - Bekasi

Pokonya seru, Amazing gmana?!
Susi - Cimahi

Thanks Gn.Ciremai mantap
Rian - Surabaya

Thanks!Green canyon Amazing
William - Singapore

TRIms Team surVive atas panduan wisata Kabupaten Pangandaran
Jacky - Depok

Haturnuhun kang Arief, Citumang seru!
Risna - Garut

TRIms surVive GIEZAG telah menemani kami ke Gn.Semeru. Salam lestari!
Tapak Adventure Club - Bandung Barat

Thanks!
Michael - Sydney

Thanks Bodyrafting Green canyon, extreme, enjoy dan seru
Santoso - Kudus

Seru banget Pantai Batukaras!
Sudrajat - Kuningan

エキサイティングなツアー。ありがとう Arief Pangandaran
Nakata-Osaka Japan

Amazing palace
Hiromi - Fukusima Japan

Demo Panjat Tebing

Demo Selancar

Demo Terbang Layang

Terpopuler Minggu ini 🏆

INFUT BUKU TAMU & BOOKING
Masukan pilihan Anda sesuai keinginan
Di Data Base Booking surVive GIEZAG
KONFIRMASI NO TIKET MASUK & KODE INVOICE
No Tiket
ID Reg
Masukan kode konfirmasi yang telah Kami kirim kepada animasi-bergerak-surat-0284 Anda. Berlaku 30 menit setelah daftar Buku Tamu

[Tutup]
animasi-bergerak-mendaki-0016
bell_subscribe
bell_subscribe
animasi-bergerak-selancar-air-0041