Sebuah tembok bangunan kuno semacam tugu masih berdiri kokoh disebuah kebun kosong milik warga di Dusun Pasirkored Desa Sidomulyo Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran.
Foto : Iwan Mulyadi/WP
Sepintas tidak akan terlihat karena tertutup oleh tumbuhan yang merambat hingga ke puncak bangunan yang berukuran lebar 4 meter persegi dan tinggi sekitar 5 meter.
Konon bangunan tersebut sisa pabrik pengolahan minyak sereh yang beroperasi pada jaman penjajahan Belanda.
Saat reporter Warta Priangan, Iwan Mulyadi, Selasa (13/12) pagi, mencoba menelusuri kebenaran informasi tersebut dengan menemui warga asli setempat bernama Mbah Saleh (77) yang diharapkan dapat menjadi saksi dan mengungkap keberadaan sisa bangunan tersebut.
Mbah Saleh membenarkan jika ditempat tersebut pernah berdiri pabrik minyak sereh pada tahun 1935 dan beroperasi hingga 10 tahun. Namun pada tahun 1945 saat Indonesia merdeka pabrik ini ditutup paksa dan berhenti beroperasi.
“Pabrik Sereh tersebut milik warga keturunan Tionghoa bernama Liem Siang atau Babah Keple,”kata Mbah Saleh.
Dirinya menambahkan hal tersebut membuktikan bahwa didaerah ini cocok untuk perkebunan sereh. Tanaman sereh tumbuh subur ditanah Dusun Pasirkored.
“Liem Siang sebagai pengusaha, tentu telah mempertimbangkan letak pabriknya, termasuk didirikan didekat sebuah kali (sungai kecil) yang airnya tidak pernah surut meskipun didera kemarau panjang,”paparnya.
Hingga saat ini keberadaan kali ini masih ada dan airnya dimanfaatkan warga saat musim kemarau, baik untuk minum maupun MCK.
Mengenai keberadaan bangunan yang tidak terurus, warga sebenarnya merasa tidak nyaman karena terkesan angker, terutama jika malam hari. Padahal lokasinya ada ditepi jalan raya.
Rencananya dalam waktu dekat ini para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Bakti Lestari Dusun Pasirkored Desa Sidomulyo Kecamatan Pangandaran, akan membersihkan lokasi tersebut.
Selain untuk menghilangkan kesan angker, juga siapa tau menjadi daya tarik wisatawan karena kebetulan lokasinya berdekatan dengan objek wisata alam Goa Kaca dan Goa Surupan yang baru-baru ini diperkenalkan kepada khalayak umum.
Rencana tersebut disambut baik Mbah saleh. Dirinya senang warga disana tidak akan membongkar bangunan tersebut dan justru akan melestarikannya.
“Banyak hal yang dapat dipelajari dibangunan pabrik tersebut. Kontruksinya kokoh meski usianya sudah hampir satu abad. Bangunannya sangat kuat dengan bahan yang berkualitas. Bahkan pernah ada yang pernah mencoba merobohkan bangunan tersebut namun tidak berhasil, karena saat dipukul malah memercikan api, saking kerasnya,”paparnya.
Mbah Saleh berharap rencana warga untuk menjadikan sisa bangunan pabrik sereh menjadi objek wisata dapat terwujud. Hingga anak generasi mendatang dapat melihat bukti-bukti kehidupan masa lampau. (Iwan Mulyadi/WP)
kutip dari :
www.wartapriangan.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda memberikan komentar tentang artikel kami. Kontribusi anda akan tertera di TESTIMONIAL Website kami. Salam dari Team Official & Operator www.survive-giezag.org